komunitas sosial Loba Mere

*MEMBANGUN SEKOLAH IMPIAN DAN MCK UMUM DI PELOSOK BANTEN* Foto sekolah Sebelum dan sesudah Dalam era perkembangan teknologi dan informasi saat ini masih banyak anak-anak yang putus sekolah terutama di pelosok-pelosok daerah. Salah satunya adalah kondisi di wilayah Banten yang masih ada beberapa sekolah kelas jauh yang sangat memprihatikan, kami menjumpai sekolah gubuk yang sudah 5 tahun berdiri dengan 27 siswa belajar dalam keadaan tidak nyaman karena kekhawatiran gubuk akan roboh. Lokasi sekolah kelas jauh tersebut berada di kabupaten Lebak Banten tepatnya berada di kecamatan Cijaku. "Keseharian kita belajar dengan keadaan seadanya tanpa buku panduan yang memadai dan fasilitas yang mewah, hanya papan tulis usang dan buku2 hasil sumbangan yang jadi modal kami menimba ilmu" ungkap kepala pengurus sekolah madrasah Da'ar El Karim bapak Ustad Hasanuddin. Kami sudah mencoba mengajukan bantuan ke instansi terkait untuk membangun sekolah yang layak namun sampai saat

Desa Tertinggal... Masing-masing pribadi punya cara untuk berbahagia. Menemukan kebahagiaan dengan memberi adalah pilihan. Menghimpun mimpi yang terserak dalam kedalaman hati yang bermimpi, menjawab jutaan doa yang telah berulang dipanjatkan. Kami mendengar ada yang menunggu di Kp. Cijaku, kami datang dan mendapati sebuah bangunan sederhana dengan lebih 20 orang murid kelas 1-6 MI Daar El Kariim belajar didalamnya. Ruang kelas beratap rumbia, berdinding bilik dan beralaskan tanah adalah tempat mereka menggantungkan harapan akan nasib baik di masa depan. 3 orang guru non honor bergantian mengajar dalam satu kesempatan, berbekal buku pelajaran usang yg dipakai bersama bergantian. Meja dan bangku hasil swadaya warga masing2 ditempati oleh 3-4 murid berdesakan. Tidak banyak yang dapat kami beri hingga membuat kami pun tak mampu berjanji. Kami hadir menjadi bagian dalam upaya membantu. Harapan dan mimpi anak2 di MI Daar El Kariim untuk mengenyam pendidikan dengan kondisi yang le

MIRIS!!! MELIHAT MADRASAH KELAS JAUH DI PELOSOK LEBAK BANTEN Sekolah yang nyaman akan mendukung pelaksanaan belajar mengajar yang baik untuk guru dan murid. Harapan ini berbanding terbalik dengan keadaan sebuah Sekolah Madrasah Ibtidaiyah di Kampung Sukasenang Desa Cijaku-Lebak, Banten. Sebuah bangunan sangat sederhana yang dibangun atas swadaya masyarakat berukuran ruangan 2x3 meter, beratap rumbia, berdinding bilik rapuh dan beralaskan tanah merah tersebut lebih mirip dengan sebuah kandang. Seorang guru sekaligus perintis MI Da'ar El Karim bernama Hasanudin, yang juga memberikan kami informasi tentang keadaan sekolah ini mengatakan bahwa "MI ini merupakan kelas jauh MI Da'ar El Karim yang berada di jalan utama Kecamatan Malingping. Sudah 5 tahun anak-anak belajar dengan keadaan seadanya di sini. Saat ini jumlah murid ada 20 orang. Bapak Hasanudin adalah 1 dari 3 orang pengajar sukarela tanpa honor di sekolah ini. Hasanudin menuturkan bahwa ia telah mengajukan perm

HIBAH TANAH UNTUK BANGUN SEKOLAH Kampung Haniwung terletak 4 KM dari  Desa Rabak Kecamatan Rumpin Bogor, diperlukan waktu kurang lebih 45 menit untuk sampai di kampung ini dari jalan utama desa dengan kondisi jalan yg licin, menanjak dan terjal. Keterbatasan akses, membuat kampung ini menjadi salah satu kampung tertinggal dan minimnya sarana belajar mengajar. Satu-satunya sarana belajar yang tersedia adalah Sekolah Kelas Jauh yang menginduk pada SD Negeri Rabak 01. Berlokasi pada satu ruangan di gubuk reyot bekas rumah warga yang sudah tidak terpakai dengan kondisi tidak lagi aman untuk menampung kurang lebih 60 siswa kelas 1-5 di sekolah ini. Bahkan karena keterbatasan ruang yang ada membuat siswa kelas 1-3 belajar di luar ruang kelas dengan meja dan kursi seadanya yg dibuat hasil swadaya warga. Keadaan belajar mengajar menjadi sangat terhambat bahkan seringkali harus berhenti bila dalam kondisi hujan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam upaya pembangunan gedung sekolah K

Social News, Bogor.  Kampung Haniwung Desa Rabak kec Rumpin kab Bogor mendadak ramai pada hari Minggu tgl 8 Januari 2017  kemarin  , karena kedatangan para relawan dari Komunitas sosial Loba Mere, KesMas STIKIM dan STIKOM-IMA bersama para relawan lainnya dari berbagai komunitas yang ada di Jabodetabek. Semua membawa misi kemanusiaan membantu warga dan anak-anak dengan berbagai macam cara agar semua dapat terbantu. Salah satunya adalah memberikan bantuan tas sekolah, peralatan tulis dan alat belajar mengajar di sekolah kelas jauh kampung Haniwung. Selain itu ada juga bantuan paket sembako untuk para lansia dan warga yang tergolong tidak mampu. “Aksi sosial ini sebagai ajang silaturahmi antar relawan dari berbagai komunitas, yayasan dan lainnya agar lebih mengenal sisi kehidupan masyarakat pelosok dan dapat memberikan perhatian lebih untuk  mereka” ucap ketua pembina komunitas loba mere Margani saat memberikan sambutan acara. Selain kegiatan sosial di lakukan juga acara peresmian